TIDAK MENJUAL BAJAKAN, COPY ATAU BLU RAY RIP. DIJAMIN ORIGINAL, LEGAL DAN EKONOMIS!


Memilih Disc Player High End atau Low End

Ada anggapan dalam benak banyak orang jika yang mahal pasti bagus. Pemahaman ini tidak sepenuhnya salah, namun juga tidak sepenuhnya benar. Benar barang mahal itu bagus karena setidaknya pihak produsen harus mengeluarkan sejumlah uang untuk biaya Riset dan Pengembangan Produk, sehingga akan menarik sejumlah biaya tambahan pada harga barang untuk menutupi biaya pengembangan unit. Namun salah jika menganggap bahwa barang murah pasti tidak bagus, karena pada kenyataannya banyak barang murah yang memenuhi sejumlah kriteria standar tertentu untuk layak dibilang baik.

Demikian pula halnya dengan produk pemutar cakram, dari mulai CD/DVD Player sampai Bluray Player. Banyak sekali jargon-jargon marketing yang misleading dan cenderung seperti menipu konsumen, dari mulai jargon 297 Mhz DAC Video Processing, 14 Bit Video Processor dan lain sebagainya. Termasuk juga perkara rigid chassis system yang berlapis-lapis yang menurut produsen bisa meningkatkan kualitas gambar dan audio secara signifikan.

Padahal pada kenyataannya, banyak sekali produk yang biasa saja namun punya kualitas luar biasa, dengan harga hanya separuh bahkan seperempat dari produk high end.

Berikut sejumlah tips untuk memilih secara jeli barang mana yang sebaiknya dipilih:

  1. Misalnya jika anda membeli All In One Disc Player yang bisa memutar dari mulai Bluray hingga CD Audio, beli lah yang sesuai dengan kebutuhan dan kantong anda jangan dari sisi high end nya. Misalkan kebutuhan anda hanya Bluray-DVD-CD Audio, beli lah player yang hanya bisa memutar cakram tersebut. Tambahan kemampuan memutar disk SACD (Super Audio CD) dan HDCD (High Definition CD) akan menambah sejumlah biaya secara signifikan. Atau jika anda hanya punya koleksi disk bajakan, jangan buang uang anda dengan membeli player yang harganya selangit. Selain player nya akan cepat rusak mata laser optikal nya, juga tidak sebanding dengan harga disknya. Selain itu jika koleksi disk anda tidak ada yang memiliki opsi pilihan DTS Audio, tidak perlu membeli player yang ada fasilitas DTS nya, karena Player DTS umumnya lebih mahal ketimbang yang hanya mampu memutar Dolby Digital AC3.
  2. Player High End yang memiliki struktur chassis berlapis-lapis yang konon kabarnya berfungsi untuk meredam vibrasi (yang padahal bisa anda buat sendiri dengan meletakan potongan gabus / busa pada alas kaki player) umumnya hanya signifikan unggul saat pemutaran Audio dan penyaluran data Video dan Audio secara analog memakai kabel Video Component dan kabel Audio 5.1/7.1 channel. Bukan kabel digital HDMI. Karena pada HDMI, semua disalurkan secara digital apa adanya, sejak pembacaan oleh laser optikal, hingga pengolahan gambar dan suara. Tidak ada, atau hampir tidak ada peningkatan yang signifikan. Lebih baik anda membeli player yang bisa mematikan fungsi sirkit audio analog nya, jadi bisa didapatkan peningkatan kualitas suara digital secara signifikan bebas dari gangguan sistem yang tidak perlu.
  3. Player mahal high end yang memiliki fasilitas settingan video terhadap layar dari mulai 8 bit hingga 48 bit tidak akan cocok jika layar televisi / proyektor anda hanya kelas 8 bit. Lebih baik beli produk murah meriah yang hanya mampu menyalurkan gambar hingga kualitas kedalaman warna 8 bit - 10 bit saja. Dan gunakan kabel HDMI/DVI. karena pada kabel HDMI/DVI kualitas ditentukan oleh cakram dan proses rekaman, bukan oleh player nya. Lebih baik anda berinvestasi pada televisi / proyektor yang baik, karena prinsipnya sama seperti komputer vs printer, di mana Komputer kelas mahal tidak akan memberikan hasil signifikan ketimbang komputer murah meriah pada proses pencetakan foto, karena hasil akhir ditentukan oleh kualitas printernya dan kertas yang digunakan.
  4. Upscaler yang sangat baik pada player High End hanya akan berguna jika kualitas upscaler pada televisi anda tidak begitu bagus namun kualitas panel LCD/LED anda lumayan baik. Lupakan saja jika televisi anda terlalu murah / sangat murahan, karena panel buruk tetap akan memberikan hasil buruk meskipun playernya sangat bagus. Dan satu hal yang perlu di ingat, player mahal seharga selangit, jika tidak disandingkan dengan Home Theater bagus tidak akan ada gunanya, karena untuk kualitas gambar terbaik, tidak ada yang bisa mengalahkan komputer dengan grafis prosesor yang sangat baik. HTPC (Home Theater PC) murah meriah berprosessor Intel Atom dengan chip video NVIDIA 9400, mampu mengalahkan dengan mudah player yang harganya puluhan juta rupiah.

Jadi pikirkan secara bijaksana barang mana yang anda akan beli. Jangan terpancing oleh iklan-iklan yang sering membimbing opini kita secara keliru. Semoga bermanfaat.

http://teknologi.kompasiana.com/gadget/2010/07/10/